Berikut ini adalah tahap-tahap proses bayi tabung, yaitu :

1. Persiapan mental diwajibkan bagi pasangan lewat konseling yang diberikan oleh pekerja sosial yang disediakan oleh rumah sakit. Intinya kita disuruh bersiap untuk menghadapi keadaan kalau proses bayi tabung berhasil maupun tidak berhasil.
2. Perkembangan hormon yang terkontrol dimulai sesaat setelah mendapatkan mens, tepatnya pada hari ke dua lewat suntikan yang diberikan setiap hari selama kurang lebih tiga minggu, sampai mencapai ukuran telur yang diharapkan.
3. Tahap pematangan telur melalui injeksi obat hormon satu hari sebelum sel telur yang matang dikeluarkan.
4. Pengeluaran telur melalui proses operasi kecil, telur diambil sebanyak-banyaknya.
5. Tahapan proses pembuahan sel telur dengan sperma menjadi embrio, dilakukan oleh embriologist di rumah sakit.
6. Setelah dua hari pembuahan, embrio yang terbaik dipilih dan dimasukkan kedalam rahim. Kali ini prosesnya mudah, hanya memerlukan waktu sekitar 10 menit.
7. Agar emrio dalam rahim dapat bertahan & berkembang dengan baik, maka harus mengalami suntikan hormon setiap hari selama 17 hari. Setelah itu barulah didapatkan kepastian hamil atau tidak.

Secara teknis, kedua istilah ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan, meskipun memiliki tujuan yang hampir sama yakni untuk menangani masalah infertilitas atau kemandulan. Bayi Tabung merupakan teknik pembuahan (fertilisasi) antara sperma suami dan sel telur isteri yang masing-masing diambil kemudian disatukan di luar kandungan (in vitro) – sebagai lawan “di dalam kandungan” (in vivo) - .
Biasanya medium yang digunakan adalah tabung khusus. Setelah beberapa hari, hasil pembuahan yang berupa embrio atau zygote itu dipindahkan ke dalam rahim. Teknik Bayi Tabung diperuntukkan bagi pasangan suami isteri yang mengalami masalah infertilitas.
Pasien Bayi Tabung umumnya wanita yang menderita kelainan sebagai berikut :
1. Kerusakan pada saluran telurnya
2. Lendir rahim isteri yang tidak normal
3. Adanya gangguan kekebalan dimana terdapat zat anti terhadap sperma di tubuh isteri
4. Tidak hamil juga setelah dilakukan bedah saluran telur atau seteleh dilakukan pengobatan endometriosis
5. Sindroma LUV (Luteinized Unruptured Follicle) atau tidak pecahnya gelembung cairan yang berisi sel telur, dan (
Sedangkan pada suami, teknik ini diperuntukkan bagi mereka yang pada umumnya memiliki kelainan mutu sperma yang kurang baik, seperti oligospermia atau jumlah sperma yang sangat sedikit sehingga secara alamiah sulit diharapkan terjadinya pembuahan.
Setelah sperma dan sel telur dicampur didalam tabung di luar rahim (in vitro), kemudian hasil campuran yang berupa zygote atau embrio yang dinyatakan baik dan sehat itu ditransplantasikan ke rahim isteri atau rahim orang lain.. Secara medis, zigot itu dapat dipindahkan ke rahim orang lain. Hal ini disebabkan karena rahim isteri mengalami gangguan antara lain :
1. Kelainan bawaan rahim (syndrome rokytansky)
2. Infeksi alat kandungan
3. Tumor rahim
4. Sebab operasi atau pengangkatan rahim yang pernah dijalani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

MILLA FITRI,,HIMAS FAJRIA KRISTEL,, DWI SIWI RATRIANI PUTRI,,MUHAJIRIN,, INDRI ANDINI M,, ITA PURNAMA SARI,, SANDRA DEWI,, NISA MAOLINDA,, HELVI SUDRAJAT,,MELISSA,,HASYMI DASNIAR,, FARAH,,LELY